Anda ingat game susun menyusun balok, Tetris?Ternyata, menurut penelitian sejumlah ilmuwan dari Oxford University, game inimemiliki manfaat lain yakni mampu mengurangi kenangan buruk.
Tim peneliti menemukan, memainkan Tetrissetelah kejadian traumatis bisa mengurangi kenangan buruk itu. Jikadibandingkan dengan memainkan game lain yakni Pub Quiz Machine 2000, sebuahpermainan berbasis kata-kata, efeknya trauma malah lebih buruk.
Pada percobaan terhadap relawan yang sehat,tim peneliti menayangkan gambar-gambar mengerikan dari sejumlah sumber,termasuk video iklan yang menggambarkan bahayanya mengemudi dalam kondisimabuk.
Setelah menunggu selama 30 menit, 20 relawanmemainkan Tetris selama 10 menit, adapun 20 lainnya memainkan Pub Quiz selama10 menit. Sebanyak 20 relawan lainnya diminta untuk tidak melakukan apa-apa.
Terbukti, mereka yang memainkan Tetrismengalami flashback kenangan buruk yang jauh lebih rendah dibandingkan denganmereka yang tidak melakukan apa-apa. Sementara, mereka yang diminta memainkangame Pub Quiz malah mengalami flashback yang jauh lebih sering.
Saat masa tunggu diperpanjang hingga 4 jam,mereka yang memainkan Tetris mengalami flashback yang jauh lebih rendah lagi.Meski begitu, pada tiap pengujian, seluruh kelompok tetap mampu mengingatdetail-detail spesifik dari film yang ditayangkan.
Temuan ini menunjukkan bahwa Tetris cukupefektif asalkan dimainkan dalam waktu empat jam setelah orang menyaksikan filmtraumatis yang bersangkutan, kata Dr Emily Holmes dari Oxford University,seperti dikutip dari TG Daily, 19 November 2010.
Memainkan Tetris bisa mereduksi tipe ingatanflashback tanpa menghapus kemampuan untuk mengingat kejadian tersebut danterbukti pula bahwa tidak seluruh game komputer menawarkan efek samping positifseperti ini, ucapnya. Beberapa game lain malah memberi efek buruk pada orang seputarpenanganan kenangan traumatis, ucapnya.
Tim peneliti berpendapat bahwa mengenalibentuk dan menggeser blok-blok berbagai warna di Tetris bersaing untukmenggunakan kanal informasi yang sama dengan ingatan-ingatan traumatis di otak.Konsekuensinya, flashback dari gambar-gambar tersebut berkurang.
Adapun jika memainkan game yang menjawabpertanyaan umum seperti di Pub Quiz malah memicu flashback kenangan buruk itumuncul kembali. Ilmuwan yakin, game komputer berbasis verbal itu memicu memorivisual di kanal perseptual yang kemudian meningkatkan munculnya flashbackingatan buruk tersebut.
Meski penelitian ini masih tahap eksperimendan perawatan menggunakan game belum dapat diimplementasikan dalam waktu dekat,tetapi kita mulai memahami bagaimana memori ataupun flashback terbentuk setelahtrauma, kata Holmes. Dan kini kita bisa menggunakan sains untuk mengeksplorasimetode perawatan baru, ucapnya.