Sebagai salah satu variasi berhubungan intim,seks oral banyak disukai oleh laki-laki maupun perempuan. Namun dibandingtahun-tahun sebelumnya, peminat seks oral pada masa kini diyakini makinberkurang terutama di kalangan laki-laki.
Pendapat itu disampaikan oleh seorang penulisbuku, Geoff Dyer dalam sebuah tulisannya di situs Esquire. Ia mengaku pernahmelakukan survei kecil, yang hasilnya menunjukkan bahwa 80 persen laki-lakidewasa pernah menolak tawaran seks oral dari pasangannya.
Meski menolak seks oral, para laki-laki yangdilibatkan dalam survei tersebut tidak keberatan untuk memberikan seks oralpada pasangannya. Untuk diketahui, ada 2 jenis layanan seks oral yakni fellatiojika dilakukan pada laki-laki dan cunnilingus jika dilakukan pada perempuan.
Terlepas dari valid tidaknya survei yangdilakukan, hasilnya cukup menarik untuk dikomentari. Seorang penulis kesehatandari Jezebel, Hugo Schwyzer menilai hasil penelitian ini ada benarnya jikadikaitkan dengan semakin meningkatnya problem seksual yang dialami para lelaki.
Salah satu problem yang dimaksud adalah bodydismorphia, yakni gangguan mental akibat kurang percaya diri dengan bentuktubuh dalam hal ini alat kelamin para lelaki. Makin maraknya peredaran kontenporno membuat banyak lelaki minder karena alat vitalnya kalah besar dari parabintang porno.
"Bisa juga karena penisnya berbausehingga para lelaki takut dan menghindari perhatian yang intens saatpasangannya berada di bawah," tulis Schwyzer dalam artikelnya sepertidikutip dari Jezebel.
Dugaan itu diperkuat dengan hasil survei yangmenunjukkan bahwa para lelaki yang menolak layanan fellatio tetap bersediamemberikan layanan cunnilingus. Artinya bukan karena tidak berminat lagi,melainkan lebih percaya diri untuk menyenangkan pasangannya.
Terlebih saat ini makin banyak laki-laki yangmenyadari dan menghargai hak-hak seksual pasangannya. Para lelaki menilai,cunnilingus atau memberikan seks oral pada pasangannya membuatnya tampak lebihjantan dan tidak egois daripada hanya pasif menikmati fellatio.