Saat nonton film romantis dengan kisah yangsedih, biasanya kita akan ikut menitikkan air mata. Tapi efek setelahmenontonnya ternyata bisa membuat perasaan lebih bahagia.
Pernahkan Anda bertanya, kenapa 'Titanic'menjadi film romansa terlaris sepanjang masa? Begitu juga dengan 'Romeo andJuliet', siapa yang bisa melupakan kisah tragis dua pasangan paling romantisini? Bukan semata-mata karena dua film tersebut dibintangi aktor terkenalLeonardo DiCaprio. Tapi dari sebuah penelitian terungkap bahwa orang sukamenonton film dimana karakter fiksinya menderita atau mati karena patah hati.Apa sebabnya?
Para peneliti di Ohio State University punmenganalisa teori yang cukup kontradiktif itu. Mereka melihat bahwa semakinbanyak kesedihan dan kisah tragis yang terekspos dalam sebuah film, penontonakan semakin menikmatinya.
Studi yang dipimpin oleh Profesor SilvaKnobloch-Westerwick tersebut, melibatkan 100 orang responden. Mereka dimintamenonton film 'Atonement', mengisahkan sepasang kekasih yang terpisah dan terbunuhdi tengah peperangan.
Sebelum dan setelah menonton film, penelitimemberi responden sejumlah pertanyaan untuk mengetahui kadar kebahagiaanmereka. Peneliti juga menanyakan perasaan mereka sebanyak tiga kali selama filmdiputar, guna mengukur level berbagai macam emosi yang mereka rasakan, termasukkesedihan.
Usai menonton film, para responden pun dimintauntuk mengungkapkan seberapa besar mereka menikmati film tersebut. Dari caramereka menceritakan, peneliti melihat bagaimana mereka merefleksikan dirisendiri, hubungan asmara dan kehidupan pribadi secara umum.
Berdasarkan hasil analisa dari responpenonton, peneliti bisa memastikan bahwa kisah-kisah tragis dan sedih justrubisa membuat orang lebih bahagia. Film bertema sedih merangsang reaksi kimiawiyang menimbulkan perasaan lega ataupun senang..
Hal itu karena, dengan menyaksikan kesedihan,membuat orang lebih memerhatikan beberapa aspek positif dalam kehidupan merekasendiri. Ketika melihat sang tokoh sangat menderita, responden jadi membandingkankehidupan nyata mereka dengan film dan berpikir, "Oh, hidup saya ternyatatidak seburuk karakter pria/wanita itu di dalam film'.
"Kisah tragis sering berfokus pada temacinta yang abadi, dan ini menyebabkan penonton berpikir tentang orang-orangyang mereka cintai serta mensyukuri setiap berkat yang telah mereka dapat dalamkehidupan nyata, jelas Silvia, seperti dikutip dari Daily Mail.
Penelitian tersebut menyimpulkan, semakinresponden memikirkan tentang hubungan pribadi mereka sendiri dan orang yangdicintai (sebagai efek dari menonton film bertema sedih), kebahagiaan yangmereka rasakan semakin meningkat.