Dalam film Titanic, sebuah grup musik bermainbiola tepat saat kepanikan terjadi di dek kapal. Dalam perayaan 100 tahuntenggelamnya Titanic, 8 musisi asal New York akan mengenang kembali kejadianini di tempat yang sama.
Bagi Anda yang pernah menonton film Titanic,masih ingatkah adegan itu? Ketika para penumpang kalang-kabut menyelamatkandiri, sebuah grup musik dengan tenang memainkan biola dan violin, melantunkanmusik klasik. Bukannya tanpa sebab sang sutradara James Cameron memasukkanadegan ini. Karena sebenarnya, grup musik ini benar-benar ada saat Titanictenggelam tahun 1912 silam.
Waktu itu, ada 8 orang musisi yang tak salingkenal. Semuanya berada di dek kelas dua, yang terpisah jauh dari dek kelassatu. Saat kepanikan mulai terjadi, salah satu musisi bernama Wallace Hartleymengumpulkan semuanya dalam usaha gagah berani dalam menenangkan penumpang.Wah..
Awalnya mereka bermain di dalam ruangan, didek kelas dua. Saat para penumpang berbondong-bondong menuju dek atas, merekapun melakukan hal yang sama. Jadilah mereka bermain musik klasik di dek ataskapal Titanic, berharap semua orang akan tenang ketika mendengar lantunan musikklasik.
Dilansir dari situs nypost, hal inilah yangmenggerakkan 8 orang musisi asal New York untuk mengenang kembali sikap heroiktersebut. Delapan musisi ini pun tak saling kenal. Hingga akhirnya merekaberkumpul dan memberi nama grupnya: The Unfinished. Sama ironisnya dengan laguyang dimainkan mendiang 8 musisi yang ikut tenggelam bersama Titanic.
Rencananya grup ini akan bermain biola danviolin pukul 02.20 esok hari waktu setempat, tepat saat kapal Titanic tenggelamsepenuhnya ke dalam air. Mereka akan melakukan hal ini di atas dek TitanicMemorial Cruise, yang berangkat dari Kota New York, AS. Pada pukul 02.20 itu,kapal memorial Titanic sedang berada di titik tenggelam kapal Titanic yangasli.
"Ini menyeramkan. Benar-benar mengerikansaat memikirkan kami bermain musik tepat di titik para korban Titanictenggelam," kata Andrew Mayer, salah satu pemain violin kepada situsnypost.
Kemarin siang, The Unfinished telah melakukanpersiapan di dek atas kapal. Mereka dihadapkan dengan kenyataan yang cukuppahit: dingin yang menggigit kulit saat mereka nanti bermain pada pagi buta, ditengah Samudera Atlantik. Disinyalir, suhu udara pagi hari di bawah 10 derajatCelcius.
Tapi, hal itu tak mengurungkan niat kedelapanmusisi untuk meneruskan perjuangan mereka. Seperti kata Mayer, "Hal itupasti lebih buruk bagi mereka (yang meninggal dalam tragedi Titanic). Sayabahkan tidak bisa membayangkan betapa dinginnya."