Sebuah bahan kimia yang sering digunakansebagai bahan pada kosmetik dan lotiontubuh berkaitan dengan obesitas dan penyakit diabetes.
Ilmuwan menemukan senyawa ftalat, yang banyakditemukan pada berbagai produk kosmetik, hingga plastik memicu kenaikan beratbadan. Bahkan, mereka yang memiliki senyawa ini dalam tubuh dalam tingkatan menengah, berisiko dua kali lebihtinggi mengembangkan diabetes.
Penelitian terbaru menemukan, ftalat berdampaknegatif pada kesehatan, dengan mendorong tubuh untuk menyimpan lemak pada perutlebih banyak dan menyebabkan resistensi insulin karena mengganggu keseimbanganhormon.
Pemimpin peneliti Monica Lind, profesorkedokteran lingkungan di Universitas Uppsala di Swedia, mengatakan,"Polutan yang mengandung phthalates membuat orang gemuk dan sekarang kamimenemukan bahwa ftalat juga menyebabkan diabetes," katanya seperti dikutipDailymail.
Lind menambahkan, ftalat lazim ditemukan dalamkosmetik seperti krim wajah, pewarna tubuh, make up, cat kuku, dan parfum.Bukan hanya berada di lapisan kulit, ftalat juga masuk ke aliran darah melaluikulit. "Kita menghirup ftalat dalamparfum yang mempertahankan aroma dan meningkatkan daya tahan parfum,"katanya.
Data dari 1.000 orang berusia 70 tahunmenemukan, 119 menderita diabetes sementara 88 dari mereka memiliki riwayatdiabetes. Dengan memperhitungkan faktor penyebab diabetes tipe 2, termasukkolesterol obesitas, merokok, ilmuwan menemukan, mereka dengan kandungan ftalattinggi lebih mungkin mengembangkan resistensi insulin.
Diperkirakan bahwa pada pria, ftalat berkaitandengan anti testosteron yang dihubungkan dengan kegemukan. Sementara padawanita, ftalat mengganggu keseimbangan hormon yang mirip terjadi selama masamenopause dan pubertas.
Seorang juru bicara dari Campaign for SafeCosmetics mengatakan, "Ftalat ditemukan pada lebih dari 70 persen produkyang mengandung wewangian, seperti parfum, cologne. Sebagian besar produsen takmencantumkan ftalat pada label, karena dianggap rahasia dagang," ungkapnyaseperti dikutip dari Dailymail.
Karena itulah, Dr Paula Baillie-Hamilton,penulis "Stop the 21st Century Killing You" mengatakan berlimpahnyabahan kimia dalam tubuh adalah alasan mengapa banyak orang yang tetap gemukkendati diet dan berolahraga.
Dalam sebuah percobaan di laboratorium, ftalatterbukti merusak hati, ginjal, paru-paru dan sistem reproduksi pada hewanpercobaan, dan meningkatkan resiko obesitas.