Seorang pemuda kampung yang mempunyai usahaternak itik telah merasa sukses. Akhirnya dengan laba yang didapat dibelinyamotor bebek.
Kemudian motor tersebut dijalankan, namun yangdimasukkan gigi satu terus. Lambat dengan satu, kencang dengan satu, mendakidengan satu menurun pun pake gigi satu. Akhirnya karena heran, seorang temannyamenegur, "oi... Jang, masukkanlah gigi dua, tiga atau empat."
Si Ujang menjawab, "biar hemat, habiskandulu satu-persatu."
Sampai di lampu merah semua kendaraanberhenti, termasuk si Ujang. Namun ketika lampu telah hijau dia masih terusberdiri. Dari hijau ke kuning, merah kemudian hijau lagi, dia masih belummenjalankan motornya. Akhirnya datang polisi, "Hei... kenapa belumjalan?"
"Belum ada warna lampu yang saya sukaiPak," jawabnya.
Setelah setahu, usahanya makin maju. Kemudiandia memutuskan untuk membeli mobil. Sampai di lampu merah dia kembali berhenti,namun pintu dibuka dan kakinya diturunkan satu. Melihat tingkahnya polisilangsung menghampiri. "Kenapa kakinya diturunkan satu, Pak?" tanyapolisi.
"Waduh... lupa pak. Saya biasa naiksepeda motor."
=================================================================
Karena kapal penumpang besar itu tak bisamerapat ke dermaga, maka para penumpangnya pada melihat keindahan pantai dariujung buritan. Mereka berjajar, berdesak-desakan.
Tiba-tiba...BYUR, seorang ibu tua jatuh kelaut. Timbul tenggelam minta tolong. Ombak tak begitu besar, tapi tingginyaburitan ke permukaan laut menjadikan tak seorangpun berani terjun menolong.Orang2 hanya bisa melihat.
Tiba-tiba...BYUR, seorang pemuda gendutterjun, berenang dan dengan susah payah menyelematkan si ibu tua.
Semua orang bertepuk tangan dan menyalamipemuda gagah berani itu. Ketika mereka merubung untuk mendengar kisahkeberaniannya, pemuda itu dengan teriak bertanya:
"Siapa yang mendorongku tadi??!!"